cerpen satu halaman
Readeeeeeeers! Huuuh lama
banget aku nggak nulis-nulis lagi :D
Terakhir
kali posting di blog pas tanggal 27 Juni, lamaa -w-
Apa yaa
topik kali ini? Gimana kalo cinta-cintaan? Haha :D
Saya ingin
menulis cerpen. Ini diilhami dari cerita nyata, nyataaa sekali J
Ada
seorang wanita yang sedang mengalami kegalawan batin, ia mempunyai seorang
pacar, tapi ia sudah merasa tidak nyaman lagi dengan pacarnya. Ia bimbang, dan
tiba-tiba, ada seorang lelaki yang mendekatinya. Lelaki tersebut memberikan
dukungan agar ia memutuskan pacarnya. Hari itu pun tiba, si wanita memutuskan
pacarnya, dan lelaki itu mulai mewarnai kehidupannya.
Wah, semuanya terasa indah. Sampai
tiba-tiba si wanita mulai menyadari ada sesuatu yang berbeda, hatinya. Dia mulai
merasa aneh, dan menyadari, ternyata dia jatuh cinta pada lelaki itu. Harinya menjadi
semakin ceria. Ia tidak menginginkan lelaki itu untuk menjadi pacarnya. Ia
hanya ingin selalu seperti ini, berstatus sebagai kakak adik, tapi ada rasa yang
berbeda, seperti ini, dan terus seperti ini sampai nanti. J
Tapi, ada sesuatu yang membuat
lelaki itu terasa aneh di mata wanita itu. Ya, gerak-geriknya mulai berbeda. Setelah beberapa hari si wanita mengamati,
akhirnya si wanita pun menyadari, lelaki itu tengah jatuh cinta, tapi pada wanita
lain. Wanita yang jauh lebih sempurna jika dibandingkan dengan dirinya.
Sakit? Itu sudah pasti. Wanita itu
bukan malaikat. Ia hanya wanita biasa, yang tertawa saat ia merasa bahagia, yang
tersipu saat ia merasa malu, dan menangis saat ia menyadari, bahwa kini, cintanya telah bertepuk sebelah tangan.
Sebenarnya, beberapa saat sebelum si wanita mengetahui
kenyataan tersebut, ia ingin sekali menceritakan semuanya pada lelaki itu,
semua tentang perasaannya. Ia tidak peduli apapun yang akan dikatakan oleh
lelaki itu, ia hanya tidak ingin semuanya tersimpan dan membuat hatinya penuh,
ia ingin merasa tidak terbebani lagi dengan perasaannya. Tapi apa yang bisa ia perbuat saat ini? Menceritakannya? Itu hanya akan membuatnya terlihat seperti wanita bodoh yang malang lalu ditinggalkan.
Ia pun memutuskan untuk
membiarkan lelaki itu pergi dan bahagia. Ya, sejak dulu, wanita itu memang begitu. Ia selalu membiarkan orang yang ia cintai pergi, dengan orang lain
yang dicintai. Bukan karena ia berprinsip cinta tidak harus memiliki, tapi itu semua karena
ia ingin melihat lelaki yang dicintainya selalu bahagia, bahagia dengan wanita
yang dicintai dan juga mencintainya.
Mungkin, kalau seseorang disana
membaca tulisanku ini, mungkin ia akan tersadar. Tersadar tentang semuanya,
tentang cerita cintaku yang berakhir dengan indah dimatanya. Semoga seseorang disana, selalu bahagia :)
0 Comments:
Posting Komentar