Karya Tulis Ilmiah Bab V
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Jadi,
unsur intrinsik dalam novel Atheis karya
Achdiat K. Mihardja meliputi:
5.1.1. Tema
Tema
dari novel Atheis karya Achdiat K.
Mihardja adalah tentang kehidupan seseorang yang dalam pemahaman agamanya masih
setengah-setengah sehingga mudah terpengaruh oleh paham lain dan lingkungan di
sekitarnya.
5.1.2. Tokoh dan Penokohan
Tokoh-tokoh
dalam novel Atheis karya Achdiat K.
Mihardja adalah sebagai berikut:
5.1.2.1. Tokoh Protagonis (Hasan)
Watak
Hasan dalam novel Atheis karya
Achdiat K. Mihardja adalah meliputi: (1) pemalu, (2) tidak memiliki pendirian,
(3) pencemburu, dan (4) emosional.
5.1.2.2. Tokoh Antagonis (Anwar)
Watak
Hasan dalam novel Atheis karya
Achdiat K. Mihardja adalah meliputi: (1) menganggap dirinya adalah Tuhan, (2)
tidak sopan, dan (3) selalu ingin menjadi pusat perhatian.
5.1.2.3. Tokoh Tritagonis
5.1.2.3.1. Rusli
Watak
Rusli dalam novel Atheis karya
Achdiat K. Mihardja adalah meliputi: (1) tidak percaya dengan adanya Tuhan, (2)
cerdas, dan (3) pandai berbicara,
5.1.2.3.2. Kartini
Watak
Kartini dalam novel Atheis karya
Achdiat K. Mihardja adalah meliputi: (1) gaya hidup kebarat-baratan dan (2)
menginginkan kebebasan.
5.1.3. Alur / Plot
Novel
Atheis karya Achdiat K. Mihardja
merupakan novel dengan alur campuran
5.1.4. Latar
5.1.4.1. Latar Tempat
Latar
tempat dalam novel Atheis karya
Achdiat K. Mihardja meliputi: (1) Kampung Panyeredan, (2) Loket di Kotapraja,
(3) Rumah Bibi Hasan, (4) Rumah Rusli / Kebon Manggu 11, dan (5) Rumah Kartini
/ Lengkong Besar 27.
5.1.4.2. Latar Waktu
Latar waktu
dalam novel Atheis karya Achdiat K.
Mihardja meliputi: (1) 1
Oktober 1942 dan (2) 15 Februari 1943.
5.1.4.3. Latar Suasana
Latar tempat dalam
novel Atheis karya Achdiat K.
Mihardja meliputi: (1) penyesalan, (2) bahagia, dan (3) menegangkan.
5.1.5. Sudut Pandang
Sudut
pandang yang digunakan pengarang dalam novel Atheis adalah sudut pandang pertama pelaku utama.
5.1.6. Amanat
Amanat
yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui novel Atheis adalah jangan sampai keimanan kita tergadaikan hanya karena
cinta dan lingkungan pergaulan semata.
5.2. Saran
Penulis menyarankan
kepada para penikmat karya sastra untuk membaca novel Atheis karya Achdiat K. Mihardja, karena novel tersebut sangat
inspiratif, dan meskipun novel tersebut ditulis tahun 1949, tetapi isinya
sangat sesuai dengan kondisi mayoritas masyarakat beragama di Indonesia yang
memperoleh pendidikan agama secara doktriner.
0 Comments:
Posting Komentar