Balada Skripsi

Surabaya, 17 November 2017

Langit gelap sejak tadi pukul tiga.
Hujan lagi-lagi. Lagi-lagi hujan.
Inginkan hujan-hujan lagi.

Ah, balada skripsi.

Persoalan klasik.
Yang jadi sebab galau mahasiswa.
Sambat begini, lalu begitu,
terjadi juga di kehidupan skripsi indahku.
Selamat datang!

Ia sedang berusaha menggelayut manja,
menyusup di sela bulan indahku.
Kemarin sempat ada harapan, peluang,
lalu hilang.
Langit mendung kembali.

Tidak apa-apa.

Kalau kata mbak Nela,
"kuat dilakoni, yen ra kuat ditinggal ngopi."
Sudah kucoba ngopi, hanya kuat beberapa gelas.
Demi mengejar batas hari.
Lalu tangan dan jantungku, gemetar hingga pagi.

Ah, lagi-lagi begini. Begini lagi-lagi.
Belum terbiasa ngopi.

Tapi justru dari skripsi ini,
aku belajar menikmati pahitnya kopi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments