A Letter of Love

Ini pertama kalinya aku bikin naskah drama, ya tapi ini nggak 100% pure buatanku, ada kata-kata yang aku ambil dari novel favoritku, FAYRA sama AI. aku terinspirasi banget sama dua novel itu. Dan gara-gara novel itu juga aku jadi bisa agak pedean pas bikin naskah ini :)


BAGI YANG BERKENAN, MONGGO DIBACA




 A letter of Love


                Ada sepasang sahabat, mereka adalah Biya dan Ari. Mereka sudah bersahabat sejak kecil, mereka selalu satu sekolah dan kemanapun mereka selalu bersama. Sampai suatu hari, Ari menyadari perasaannya pada Biya…..
Ari          : (berbicara sendiri di kamar) “Biya, Kamu tau nggak? Mungkin kamu nganggep ini biasa, tapi aku nggak Bi. Aku suka banget sama kamu. coba aja kamu nyadar bi, coba aja kamu tau dan kamu bisa bales perasaanku. Tapi aku takut bi, kalo kamu bakal marah sama aku Bi”

Persahabatan mereka berdua memang sangat erat, sampai pada suatu hari ada seorang murid baru yang sekelas dengan mereka berdua….
Maul      : “Hey semua, kenalin, namaku Maulana Rizky Akbar, call me Maul, oke? Aku pindahan dari Aussie. Aku balik ke Indonesia karena kakekku yang suruh aku untuk stay disini. Oke, I think that’s all, thanks”
Biya        : (ngomong ke Ari) “Ik! ya ampun! Tuh cowok keren banget! Perfect!”
Ari          : “mm.. ya. Tapi masi kerenan aku kan Bi?!”
Biya        : “What?! Yo gak lah! Ngimpi be’e awakmu iku! Mbok sampe kiamat yo sek pancet nggantengan de’e timbangane awakmu yo! Kecuali lek awakmu operasi plastik ta nggae susuk ngono!”
Ari          : “Wuoh! Loro bi lambemu lo! Nylekit cak, menohok! Ngene-ngene aku KWSuper.e JEBE!”
Biya        : “Jebe? Iyo! Jastin Benjret!!”

Akhirnya sekolahpun usai. Biya dan Beben mulai mendekati Maul…
Biya        : “Hey Maul! Kenalin, aku Biya, ini Ari”
Maul      : “Hey Biya, hey Ari”
Dan merekapun pulang bersama hari itu, esoknya, dan seterusnya. Mereka semakin dekat dan semakin dekat hingga akhirnya mereka bertiga menjadi sahabat baik.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

10 Oktober 2010, Ari main ke rumahnya Biya. Mereka ngobrol panjang lebar sampai akhirnya,,
Ari          : “Bi, jujur.. aku udah suka banget sama kamu dari dulu
Bi, kamu mau nggak jadi pacarku?
Aku takut buat ngomong ini sama kamu, aku harap kamu nggak marah ya bi
Bi? Bi?”
Ternyata Biya ketiduran  -.-‘’

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

20 Oktober 2010…
Pagi harinya..
Maul      : “Ri, kamu ada rasa ya sama Biya? Kasih tau aku dong apa yang kamu rasain ke dia?”
Ari          : “Mm.. apa ya? I don’t know. May be, aku sayang dia.”
Maul      : “Sayang? Sayang kaya gimana?”
Ari          : “sayang,, ya sayang untuk ingin selalu melindungi, menjaga dia. Oiya, dan aku ingin selalu ada untuk dia. Kapan pun saat dia membutuhkanku atau nggak.”
Maul      : “o..”

Mereka terdiam lama setelah Ari menceritakan perasaannya, sampai saat Biya datang dengan dua buah baju putih dan biru di tangannya…
Biya        : “Ik, Ul! Enake aku nggae klambi seng endi gawe mlaku-mlaku engkok bengi? Sing biru opo seng puteh?”
Ari          : “Seng putih ae wah, kon lak seneng se?”
Maul      : “mending yang biru aja Bi, kamu keliatan cantik banget kalo kamu pake yang biru”
Biya        : “Waa, Maul kamu bener! Makasi ul!”
Akhirnya Biya memilih baju biru, dan sejak saat itu, Ari merasa ada yang special antara mereka berdua.
Ari          : (bicara sendiri) “Bi, aku terlalu terlambat untuk bilang semuanya.”

Malam harinya, Ari, Biya, dan Maul jalan-jalan. Ari udah berencana untuk nembak Biya, tapi..
Maul      : “Bi, malem ini keren banget ya pemandangannya. Banyak bintang”
Biya        : “ah, masa se? sama aja deh perasaan kayak kemaren-kemaren. Lebay kamu!”
Maul      : “Bi, aku mau ngomong sesuatu sama kamu”
Biya        : “apaan? Ngomong aja langsung”
Maul      : “Would you be my girl?”
Biya        : “What?? Kamu serius?”
Maul      : “of course bi. Bi, I don’t know why I’m falling in love with you, but one thing that I know is,,, I need you. Bi, would you be my girl?”
Biya        : “mm,, yaa aku terima”
Malam itupun jadi malam terindah buat Biya sama Maul.
Biya        : “Dear diary, hari ini hari yang paling indaaah!! Tau nggak? Aku jadian sama Maul! Orang yang bener-bener aku suka dari awal ketemu akhirnya jadi cowokku sekarang. Tapi kenapa ya? Ari mukanya demek banget pas liat aku ditembak sama Maul? Ah, masa bodo. Mungkin dia ngiri palingan sama kita”
Ari tau, kini ia patah hati..
Ari          : “dirimu dimataku, seolah yang lain tak ada. Kornea mataku hanya diizinkan untuk melihat sosokmu saja. Dirimu dimataku, seolah otakku kehilangan akal. Kapan pun aku tak rela mengosongkan pikiranku tentangmu. Tapi, ini tak seindah diriku dimatamu. Aku tak tau, apakah ada aku dalam matamu?”

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

3 Februari 2011, Maul pingsan, ternyata penyakit leukemia yang menyerangnya semakin parah.
Setelah Maul diperiksa oleh dokter dan setelah menunggu agak lama, Maul siuman…
Biya        : “Mauul!! Kamu kenapa?”
Maul      : “Aku nggak papa kok bi, aku cuma kecapean aja. Udah-udah, nggak papah kok, ngga usah nangis”
Biya        : “yaudah, kamu istirahat aja ya”
Maul       : “Iya-iya! Bawel amat se ni orang!”
Biya        : “Ya Ampun! Aku peduli salah, gak peduli salah juga! Repot banget se jadi pacarmu?”
Maul       : “Critanya kamu capek nih jadi pacarku? Yaudah, aku ngga bisa nahan kamu Bi”
Biya        : “Tuhkan! Mesti ngomong gitu! Gimana bisa aku ninggalin kamu kalo kenyataannya kamu slalu ada dipikiranku Cuyunk!”
Maul      : “Makasih ya Bi, aku bersyukur banget punya pacar kaya kamu”
Biya        : “Haduu, udah deh, stop nggombalnya. Ntar kepalaku segede gentong tauuk! Eh cuyunk, aku pulang dulu ya. Banyak istirahat loh ya!”
Maul      : “Iya-iya. Udah pulang sonoh, ati-ati ya”
Biya        : “Bye-bye. Love you”
Maul      : “love you too”

Di luar kamar Maul….
Biya        : “Dok, sebenernya Maul kenapa?”
Dokter    : “Dia sakit leukemia”
Biya        : “APA?!! Seberapa parah?”
Dokter    : “Dia hanya bisa bertahan paling lama 1bulan”
Biya        : “Apa dia tau tentang ini?”
Dokter    : “Ya, dia sudah sejak lama mengetahui ini”
Biya pun menangis…
Mama     : “Biya sayang, kamu udah tau semuanya ya?”
Biya        : “Iya tante, mm, tante, kenapa ya Maul kok nggak pernah bilang sama saya tentang penyakitnya?”
Mama    : “Maul itu takut kalau bilang tentang penyakitnya ke kamu, dia takut kamu bakal ninggalin dia. Sebenarnya, Maul pindah ke Indonesia ya karena penyakit itu. Dia tahu, umurnya udah ngga lama lagi, makanya dia minta untuk pindah kesini, supaya bisa punya lingkungan baru dan mungkin dia bisa lebih enjoy disini, dan ternyata, dia emang happy banget disini, apalagi semenjak dia kenal kamu sama Beben. Pada awalnya, dia diperkirakan hanya bisa bertahan sampai setahun lalu. Dan sebuah keajaiban dia bisa bertahan sampai sekarang...
                      Biya, tante tau, umur anak tante udah nggak lama lagi, jadi, tolong jaga dia ya. Jangan tinggalin dia. Kasihan dia Bi. Tolong ya”
Biya        : “Iya tante, saya akan tetap ada disamping Maul tante”
Mama     : “Trimakasih sayang”
Akhirnya Biya pulang, sepanjang perjalanan Biya cuma bisa diam. Dipikirannya Cuma ada Maul.. Maul.. dan Maul..

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

4 Februari 2011..
Ari          : “Bi, udaah! Nggak usah nangis-nangis muluk, ntar jelek loh!”
Biya        : “opo ae se kamu itu Ik!”
Ari          : “Eh bi, daripada gini-gini terus, mendingan kita ke Maul yok!”
Biya        : “Boleh..”
Ari          : “Yaudah. Mandek dong nangise! Cupcupcupp”

Akhirnya Biya dan Ari pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Maul…..
Ari          : “Morning Maul!”
Biya        : “Pagi Beeb”
Maul       : “Eh,Ri, bi”
Biya        : “hmm, udah makan ta?”
Maul       : “Ah? Lagi nggak mood”
Biya        : “Looh! Ngga boleh gitu pek! Ayo makan! Nanti mamamu marah loh!”
Maul       : “Ah, nggak mungkin, mama nggak pernah marah sama aku kok weee”
Biya        : “Dasar!! Keras kepala!”
Ari          : “walah, aku dadi obat nyamuk rek. Malangnya”

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Waktu terus berlalu sampai pada hari Minggu 13 Februari 2011…
Maul      : “Bi, malam ini rasanya redup tanpa bintang, dan bulan juga tak mampu untuk bersinar, tapi semua berubah menjadi terang saat kulihat senyummu yang sangat berbeda.”
Biya        : “Walah! GOMBAL! Tumben kamu nggombal sekeren itu?”
Maul      : “Loh? Biasanya emang nggak keren?”
Biya        : “Nggak blas!”
Maul      : “Walah! Padahal nggolek gombalan iku uangel lo bi! Gak menghargai wah iki!”
Biya        : “Oiya, emang kenapa kok tumben-tumbenan kamu ngasi aku balon hati terus nggombal kayak gini?”
Maul      : “Mmm,, nggak papa kok. Lagi pengen aja. Ya mungkin aja aku nanti nggak bisa nemenin kamu lagi kan? Makanya aku puas-puasin deh sekarang”
Biya        : “Alah! Kamu lo nggak bakal kemana-mana. Kamu kan bakalan tetep ada buat aku, selamanya. Sama kayak Aik. Kalian berdua itu kayak Bodyguardku! Awas lo ya kalo kamu pergi! Tak kejar nantik!”
Maul      : “walah, jadi selama ini aku sama beben Cuma dianggep bodyguard doang? Ckckck.
                   Eh bi, nanti kalo aku pergi ngga usa dikejar ya. Biarin aja ya aku pergi. Oiya, aku mau kasihin ini buat kamu. Dibawahnya ada suratnya, jangan kamu buka sampai besok tanggal 14 februari ya..”
Biya hanya mengangguk, dia merasa ada yang beda sama Maul..

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

14 Februari 2011
Maul meninggal dunia.
Biya ingat pada surat yang diberikan Maul untuknya. Surat itu isinya…

Dear Biya..
                Bi, waktu kamu baca ini aku pasti udah nggak ada disamping kamu lagi. Bi makasih ya kamu udah mau jadi pacarku, dan nemenin aku selama setahun ini. Bi, apa kamu tau? Aku bahagiaa banget bisa ada di deket kamu, bisa liat matamu, senyummu, mendengar suaramu, semuanyaa. Jujur aku nggak pernah ngerasain ini sebelumnya. Rasanya pengeen banget untuk hidup lebih lama dari ini, supaya aku tetep bisa lihat semuanya. Supaya aku bisa lebih lama dengan kamu. Pernah kamu sadar? Setiap kata-kataku yang kamu sebut gombalan itu sebenernya tulus dari dasar hatiku. Aku nggak pernah ngalamin ini sebelumnya, rasa deg-degan tiap aku lihat kamu, tawamu membuatku terbang tanpa memerlukan sayap, melihat senyummu membuatku merasa ada di surga walaupun aku belum pernah kesana. Kamu membuat sisa-sisa hidupku terasa lebih berarti.
                Maaf bi, kalo sekarang aku harus pergi. Aku nggak bisa ngerubah takdir, dan kenyataannya aku nggak bisa nemenin kamu selamanya. Maaf banget Bi. Tapi ketahuilah satu hal, aku selalu bahagia ada di deket kamu, berkat kamu, aku bisa merasakan perasaan yang sangaat besar yaitu Cinta.
Have you ever wondered?In your eyesI see the magic lightTrue love for meSince I met you, yes I knowI’m not the sameYou bring life to everything I doI want you to know,I’m never letting goWalk inside you, aroundStrength and weaknessHappiness and sorrowIn the dark and the brightFor better, for worseI’ll always beside youYou mean so much to meBut never have I wanted you to seeBecause I know,When you saw me,You always feel the same with me 
Your Love, Maulana

                Biya stress berat, karena kepergian Maul. Dia jadi sakit-sakitan dan Ari nggak tau harus berbuat apa. Sampai suatu hari, Beben bawa bunga untuk Biya, dan mengajak Biya ke tempat special. Tempat itu adalah tempat bermain mereka di masa kecil…
Ari          : “Bi, kamu masih inget tempat ini? Ini tempat aku janji ke kamu, aku akan selalu jaga kamu, aku akan selalu nemenin kamu waktu kamu sedih, dan aku akan selalu ada saat kamu butuh, kapan pun itu. Jangan gini terus dong, aku jadi sedih nih”
Biya Cuma menangis
Ari          : “Bi, semua orang udah ada jatah hidupnya masing-masing. Mungkin emang udah saatnya Maul pergi dari dunia ini. Tapi dia pasti sediih banget kalo tau kamu jadi kayak gini. Bi, don’t give up. I miss your smile, I miss your laugh. Please bi, jangan bikin aku menderita ngeliat kamu yang kaya gini. Bi, kamu harus ikhlasin dia pergi ya”
Biya        : “Kamu pikir aku bisa ngelepasin dia?! Dengan apa! ngelupain dia! AKU NGGAK BISA!!!
Ari          : “Bi, mengikhlaskan nggak berarti kamu melepaskan atau melupakan dia. Dia akan tetep ada, dihatimu selamanya. Percaya bi sama aku. Oiya bi, Maul waktu itu nitipin surat ke aku, buat kamu”

Dear Syabilla Adriana
                Aku sebentar lagi bakalan pergi Bi, dan sekarang udah saatnya kamu ngelepasin aku. Sebuah kesalahan karna sejak awal aku nggak pernah jujur ke kamu. Aku minta maaf. Aku nggak tau lagi harus gimana. Aku terlalu mencintai kamu dan aku terlalu takut untuk kehilangan kamu, makanya aku nggak pernah jujur ke kamu. Kamu tau apa yang bisa membuat aku bahagia di alam sana nanti? Melihat kamu tersenyum kembali. Melihat kamu ceria seperti dulu lagi. Melihat kamu hidup bahagia dengan orang yang menyayangi kamu, seperti aku.
                Kamu tau? Ada seseorang didekatmu yang ternyata sudah memendam rasa ke kamu sejak lama, tapi sayangnya kamu nggak pernah sadar tentang hal itu. Sejak pertama aku bertemu dia, aku sudah tau semua itu, karna aku bisa membaca matanya. Cara dia memandang orang lain, sangat berbeda seperti saat dia memandangmu. Hanya saja, aku berpura-pura tidak tahu, lalu aku menyatakan cinta padamu, karna aku terlalu takut kamu dimiliki dia, karna aku terlalu menyayangi kamu. Aku menyakiti hatinya, Itu semua karna egoku. Dan sekarang, saat aku tidak bisa lagi menemani kamu, aku harap, dialah orang yang akan menggantikan posisiku di hari-harimu. Cobalah untuk membuka hati untuknya. Semoga kamu bahagia dengannya Bi.
Your Love,
Maulana

Biya menutup suratnya, dan menatap Ari.
Biya        : “Ri, kenapa kamu nggak pernah bilang?”
Ari          : “Bilang apa?”
Biya        : “Perasaanmu dari dulu ke aku”
Ari          : “Aku sudah bilang ke kamu bi, tapi ternyata kamu tidur. Sampai akhirnya kamu jadi pacar Maul”
Biya        : “Maaf Ri..”
Ari          : “Maaf? Untuk apa?”
Biya        : “Untuk kebodohanku selama ini”
Ari          : “Ya, nggak papah. Aku kok yang salah. Aku nggak punya nyali untuk bilang ke kamu dari dulu”
Biya        : “Ehm.”
Ari          : “Aku punya sesuatu untuk kamu”
Biya        : “Apa itu?”
Ari          : “Buka aja”
When your world is starting to fallI’ll below youWhen you need wings to flyI’ll above youWhen you looking for the flightI’ll in front of youWhen you need greatest pushI’ll behind youWhen you realize need someoneI’ll beside youI love you Biya
Biya        : “I love you too Aik”

Dan pada akhirnya, mereka bersatu menjadi sepasang kekasih J

Tamat      


Thanks to:
Allah SWT
Wiwik Afiefah - Mamiku - korektor naskah
Arin Aprilia - Penulis Novel Fayra - Inspirasikuu
Winna Efendi - Penulis Novel Ai
Affit - motivator
Temen2ku - supporter BONEK haha

Monggo di komen loh :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 Comments:

Posting Komentar