Karya Tulis Ilmiah Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seorang
sastrawan menuangkan karyanya dalam sebuah karya sastra. Ia menulis karya
sastra tersebut ke dalam sebuah tulisan untuk bisa dinikmati oleh para pembaca
atau para penikmat karya sastra. Untuk dapat menikmati sebuah karya secara
sungguh-sungguh dan baik diperlukan pengetahuan lebih dalam mengenai karya
sastra. Tanpa pengetahuan yang cukup penikmatan akan sebuah karya hanya
bersifat dangkal, sepintas dan kurang menjiwai karya sastra tersebut karena
pembaca tidak memahami makna sebenarnya dari karya sastra itu.
Karya sastra yang dalam bentuk penyajiannya berupa cerita yang mengangkat
persoalan kehidupan sebagai tema ceritanya, dan dalam cerita itulah secara
implisit ataupun eksplisit dituangkan gagasan-gagasan pengarang mengenai hidup
dan kehidupan. Namun akan sia-sia ketika bila mengharapkan berjumpa dengan
kehidupan sebagaimana disajikan dalam karya sastra. "Keselarasan yang ada
di dalam karya sastra tidak secara otomatis berhubungan dengan keselarasan yang
ada dalam masyarakat tempat sastra itu lahir" (Atmazaki, 1990:23).
Dalam dunia
kesusastraan pengarang bebas mengekspresikan apa yang dipikirkannya sehingga terkadang
dalam karyanya ada yang tidak dapat diterima oleh akal sehat, karena memang
seorang penyair mengembangkan imajinasinya untuk diwujudkan dalam karya sastra.
Jadi karya sastra merupakan sebuah bentukan dari proses pemikiran (imajinatif)
pengarang dalam mengapresiasi untuk menjadi sesuatu yang estetik.
Disamping itu,
pengetahuan akan unsur-unsur yang membentuk karya sastra pun sangat diperlukan
untuk memahami karya sastra secara menyeluruh. Tanpa pengetahuan akan
unsur-unsur yang membangun karya sastra, pengetahuan kita akan dangkal dan
hanya terkaan saja sifatnya, jika pengetahuan dengan cara demikian, maka maksud
dan makna yang disampaikan pengarang kemungkinan tidak akan tertangkap oleh
pembaca. Unsur-unsur karya sastra tersebut adalah unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang ada dalam tubuh karya sastra itu
sendiri yang meliputi tema, alur, setting, penokohan, dan sudut pandang.
Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang berbeda diluar tubuh karya sastra
yang meliputi adat istiadat, agama, politik, situasi zaman.
Dalam kesempatan kali ini, penulis memilih untuk meneliti novel Atheis yang ditulis oleh Achdiat K.
Mihardja karena penulis menganggap bahwa novel Atheis karya Achdiat K. Mihardja sangatlah menarik dan permasalahan
yang dituliskan ke dalam novel dinilai cukup kompleks dan dilematis, karena
novel Atheis karya Achdiat K.
Mihardja tidak seperti novel-novel pada umumnya. Novel tidak hanya membahas tentang satu hal, tetapi
beberapa hal. Novel Atheis karya
Achdiat K. Mihardja adalah sebuah novel menarik yang menceritakan tentang kisah
hidup seseorang yang menganut Islam yang terbiasa mendapat pengajaran agama
secara doktrin, sehingga ketika ia dihadapkan pada paham lain, ia tidak dapat
menampik atau mematahkan paham tersebut, dan semakin lama keimanannya justru
menjadi semakin goyah. Hal tersebut banyak terjadi pada kehidupan manusia
beragama di Indonesia. Metode yang digunakan para pendidik atau gurunya dalam
mengajarkan agama adalah metode doktrin, sehingga kebanyakan dari mereka tidak
benar-benar memahami tentang agamanya, ketika mereka dihadapkan pada sebuah
perdebatan mengenai paham baru, mereka tidak dapat mematahkan argumen lawan
bicaranya, dan mereka menjadi semakin mudah terpengaruh pada paham yang lain. Tak hanya membahas tentang agama, novel Atheis karya Achdiat K. Mihardja pun
membahas tentang dilema percintaan dan keluarga. Penulis menganggap bahwa kisah
dalam novel Atheis karya Achdiat K.
Mihardja
1.2. Rumusan Masalah
Novel
Atheis karya Achdiat K. Mihardja merupakan salah satu contoh karya
sastra Indonesia yang sangat baik. Setelah membca novel ini, maka penulis
tertarik untuk meneliti novel Atheis karya Achdiat K. Mihardja.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.2.1. Apa sajakah
unsur-unsur intrinsik dalam novel Atheis karya Achdiat K.
Mihardja?
1.3. Tujuandan Manfaat Pembahasan
1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan
dilakukannya suatu penelitian haruslah tepat sesuai dengan masalah dalam
penelitian, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.3.1.1. Memberikan pengetahuan dan
mendeskripsikan tentang unsur-unsur intrinsik yang meliputi tema, tokoh dan watak, alur, latar, amanat dan sudut pandang dalam novel Atheis karya
Achdiat K. Mihardja.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Penelitian
yang baik haruslah memberikan manfaat. Adapun manfaat-manfaat yang dapat
diberikan oleh penelitian ini sebagai berikut ini:
1.3.2.1. Manfaat secara
Akademik
1.3.2.1.1.
Penelitian ini bisa memberikan manfaat bagi pengembangan disiplin ilmu penulis,
khususnya dalam bidang kesusastraan.
1.3.2.1.2.
Sebagai salah satu bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dengan objek yang
relevan.
1.3.2.2. Manfaat bagi
Masyarakat
1.3.2.2.1. Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap novel
sastra.
1.3.2.2.2.
Memberi pengetahuan kepada masyarakat mengenai novel sastra.
1.3.2.2.3. Menjadi bacaan dan referensi bagi peminat sastra.
1.3.2.2.4.
Dapat mengambil hikmah dari cerita dan menjadikannya pelajaran hidup.
0 Comments:
Posting Komentar